Cerpen Pendidikan

Cerpen Pendidikan

Cerpen tentang pendidikan

1. Cerpen tentang pendidikan


pendidikan sangat penting bagi semua orang.kita sebagai penerus bangsa sangat membutuhkan yang namanya pendidikan.di luar sana banyak orang yang ingin sekolah tetapi tidak mempunyai biaya,tetapi sekarang sudah banyak sekolah yang menyiapkan keperluan yang berhubungan dengan pendidikan

2. buat kan saya sebuah cerpen pendidikan



Burung berkicauan, di antara hempasan gelombang yang tinggi menerpa pantai. Nama ku fachri aku hanyalah anak seorang nelayan, penghasilan ayahku tidak terlalu tinggi, tapi kedua orangtua ku tetap berusaha menyuruh aku sekolah. Sejak SD aku didik untuk belajar, jadi tak heran jika aku sering juara kelas, setelah lulus SD, orangtua ku berhasil menyekolah kan aku di MTs alkautsar demi pemahaman gama islam, supaya kelak aku tau tentang agama.
Semangat belajarku meningkat sejak MTs, itu berkat dukungan orangtua ku, dan semenjak MTs ayah mengajarku berdebat menurut akal sehat, dan pada saat itulah aku tertarik di dunia hukum, yaitu menjadi seorang pengacara. Aku tau cita-cita menjadi seorang pengacara sangatlah berat, tapi itulah mimpi besarku yang ingin aku capai. Setamatnya di MTs aku melanjutkan sekolah menengah atas 13 BATAM (SMA 13 BATAM). Sangat beruntung aku mendapat beasiswa dari pemerintah berkat prestasiku, tidak sia-sia pengorbananku, dan aku sangat bangga bisa meringankan beban kedua orangtua ku. Semenjak di SMA inilah aku kenal dengan nama motivasi, ayahku seringkali memotivasi diriku yang membuat semangat belajarku makin membara, ada satu motivasi yang sampai sekarang paling ku ingat dari ayahku, ayah ku berkata kepada ku, “nak ayah ada satu nasehat untuk mu”
“apa tu yah…”
“pemuda yang baik adalah pemuda yang mampu mengatasi masalahnya sendiri, dan mampu membawa kehidupanya lebih baik, lewat kerja kerasnya sendiri, kamu lihat betapa banyak anak orang kaya yang berpoya-poya dengan harta orangtuanya pemuda semacam ini adalah pemuda yang pemalas, dilihat dari materi memang mereka bagus, tapi kalu dilihat dari usahanya sendiri sebenarnya mereka nol, tidak ada apa-apanya”. Mendengar kata sang ayah hati ku semakin membara penuh semangat, aku bertekat akan mengejar mimpi ku menjadi seorang pengacara, Alhamdulillah aku diteriam kuliah di UIB aku masuk di bidang hukum, lewat ketekunanku berorganisasi dan belajar, akhirnya aku bisa mengejar mimipiku, dan aku berkata kepada ayahku, “ayah ini janji ku kepadamu, aku berhasil menjadi pemuda yang ayah katakan, aku berhasil lewat usaha ku sendiri”
Pelajaran yang sangat berharga

 Roni adalah anak sekolah dasar.Pelajaran yang ia sukai adalah matematika.
dia dan kawan-kawannya sering belajar bersama,kadang-kadang belajar bersama,dengan suka ria.

 Pernah disuatu saat Roni mengikuti lomba cerdas cermat.Setiap hari ia belajar tak henti,waktu bermainnya ia persempit.Pada saat berlomba ia disambut antusias oleh teman-temannya.di tempat perlombaan banyak sekali orang-orang.disana ia melihat teman kecilnya,yaitu Santi.Ternyata Santi juga mengikuti lomba cerdas cermat.Sambil menunggu lomba di mulai mereka mengobrol.

Lomba dimulai,sat sudah selesai lomba mereka tidak sabar menunggu siap pemenangnya.pemeng di umumkan pemenang Juara satu adalah Roni,yang Juara dua adalah Santi .kini susah payah Roni sudah terbayar yaitu menjadi pemenang dalam lomba tersebut.

                                                             Tamat     

3. buat sebuah cerpen pendidikan​


Jawaban:

Pendidikan adalah sesuatu yg sangat penting bagi anak anak,,,, agar mendapat sebuah ilmu yg sangat bermanfaat untuk masa depan mereka

Penjelasan:

Semoga membantu

Jawaban:

ng

Ujian adalah hal yang paling menakutkan bagi anak-anak di sekolah. Padahal ujian kan merupakan tahap pengujian apakah kita telah memahami dengan benar materi yang diajarkan. Maka salah kalau kita mengartikan ujian itu adalah hal yang menakutkan Nanda bicara dengan Fitri sambil makan kuaci kesukaan mereka berdua.

Iya kamu sih enak karena kamu pintar dan cepat mengerti. Sedangkan Saya kan kamu tahu bagaimana Saya? Kamu juga pintar kok.. jawab Nanda. Sudah deh jangan ditakutkan percaya dengan ketentuan yang diatas dan terus berupaya dan rajin belajar.

Sumpah Saya takut banget…!

Sudah tidak apa-apa, ayok kita pulang keburu hujan seperti semalam Saya demam gara-gara kita kehujanan kemarin, kamu sih main melulu. Iya maaf! Jawab Fitri.

Pagi itu kami dikumpulkan di halaman sekolah untuk mendengarkan arahan dari kepala sekolah.

Anak semua selesaikan ujian akhirmu esok hari dengan penuh kesungguhan. Ingat ujian ini akan menentukan apakah selama ini kalian telah sungguh-sungguh dalam menuntut ilmu atau tidak.selamat menempuh ujian jangan sampai terlambat datang sekolah. Diakhiri dengan doa bersama.

Semua murid terlihat serius mengerjakan soal dan terlihat pengawasan sibuk mendampingi peserta yang sedang melangsungkan ujian akhir nasional. Semua Saya pasrahkan apapun yang terjadi akhirnya nanti Saya siap menerima. akan Saya ingat pesan orang tuaku tadi pagi. Dan akhirnya Saya lulus juga temanku si Fitri.

Itulah dari beberapa contoh cerpen pendidikan yang mudah untuk dipahami dan dibaca, Bagi adik sekalian yang suka membaca cerpen jangan lupa untuk mengajak teman-teman yang lain untuk membaca juga.

Mudah-mudah dengan membaca cerpen ini adik-adik sekalikan bisa menjadi manusia dengan karakter yang baik.

Jangan Berlaku Curang

Penjelasan:

maaf kalau salh


4. Contoh cerpen pendidikan​


Jawaban:

tema aku anak Indonesia


5. contoh cerpen tentang pendidikan​


Gempi adalah anak yang rajin dan pintar di sekolahnya, hampir setiap materi pelajaran, dia mendapatkan nilai sempurna, yaitu 100. Dia tinggal di komplek perumahan di sekitar Ciamis, Jawa Barat.

Cerita ini bermuka ketika pertama kali dia masuk kelas 7 di sekolah baru itu. Nama sekolahnya adalah SMPN 2 Panawangan. Semua anak menggunakan hp sebagai sarana belajar dan mencari informasi dalam mengerjakan tugas.

Selama di Sekolah Dasar, dia belajar dan mencari informasi menggunakan komputer atau laptop milik ayahnya. Hp yang dia miliki tidak diberikan akses internet, dengan tujuan agar dia tidak kecanduan sosial media.

Pada ulang tahun yang ke-13, dia meminta kepada orangtuanya untuk memberikan hp baru dan akses internet. Mengetahui itu, kedua orangtuanya mempertimbangkan dan menyetujui permintaannya itu.

Gempi berjanji, jika semuanya dikabulkan akan semakin giat untuk belajar dan berprestasi di sekolahnya.

Dalam waktu satu minggu, dia sudah mulai menggunakan dan memiliki banyak jenis sosial media. Update status kini menjadi kebiasaan baru yang menggeser waktu belajarnya.

Game online mulai menggeser waktu berkumpul dengan keluarganya, dia lebih sering aktif di WA group dengan alasan mengerjakan Pekerjaan Rumah (PR).

Semenjak mengenal internet yang digunakan kurang tepat, bukan cuma prestasi yang tidak dia dapat, nilainya juga jeblok hampir di bawah rata-rata.

Ketika hari libur tiba, semua anggota keluarganya berkumpul di ruang tamu, tapi sayang Gempi masih asyik tertidur, karena ngantuk berat akibat semalaman main game.

‘Ting’ suara pesan masuk berbunyi di hp ibunya. Pesan itu dirikim oleh wali kelas Gempi, menjelaskan bahwa nilai Gempi turun drastis. Betapa kaget ibunya membaca pesan itu.

Gempi akhirnya diberikan pengarahan, bahwa teknologi itu penting, tetapi gunakan untuk menunjang kebutuhannya sebagai pelajar, bermain sosial media boleh, tetapi harus dengan batas wajar, tahu kapan belajar, kapan istirahat, dll.

Baca juga: Contoh perilaku Al Khabir Di rumah

Dia yang merasa bersalah, meminta maaf telah mengingkari janji, kemudian mempertanggung jawabkan semuanya, dia memperbaiki kesalahan dan mulai membagi waktu antara bermain, belajar, dan berkumpul dengan keluarga.

Dia kembali menjadi anak berprestasi di sekolah, bahkan banyak hal baru yang bermanfaat di lakukan, seperti mempromosikan kegiatan sekolah di sosial media, menulis berita kegiatan sekolah di blognya, dll. Sampai akhirnya dia terpilih menjadi ketua OSIS.

Gempi tumbuh menjadi seorang remaja yang memiliki karakter yang buat, senang membantu teman, dan aktif di kegiatan luar sekolah untuk membantu mengajar anak-anak yang kurang mampu.

Tamat.


6. Buatlah cerpen tentang pendidikan


Cerpen Pendidikan Tentang Karakter Gigih dan Tidak Malu

Karakter Gigih dan Tidak Malu

Gigih adalah modal meraih kesuksesan nilai karakter ini penting agar siswa terbiasa menjalani kesulitan dalam kehidupan nya. Seperti dalam cerita dibawah ini tentang anak pemulung yang gigih dan menjadi sukses.

Jangan Malu menjadi Orang Miskin

Aku anak seorang pemulung dan pekerja buruh. Ayahku buruh pabrik dan ibuku sering bekerja mengumpuli barang bekas, untuk menambah biaya sekolah dan kehidupan aku dan adik-adikku. Namun aku bahagia dan selalu bersyukur. Aku memiliki kedua orang tua yang baik dan penyayang.

Contoh Cerpen Remaja

Banyak anak yang belum tentu seberuntung aku. Tidak punya ayah maupun ibu. Walau aku selalu tidak percaya diri dengan keadaan kami tapi aku tetap berjuang dan belajar sebaik mungkin agar menjadi anak yang membanggakan orang tua.

Dan aku menjual kue di sekolah. Kue apa saja yang dibuat ibu aku jual di kelas ke teman-temanku. Walau tidak banyak cukup buat di tabung membayar uang sekolah. Kadang pisang goreng, bakwan dan lapis.

Aku tidak malu aku membawanya dengan plastik besar setiap resting aku menawarkannya ke kawan-kawan. Aku heran melihat teman-teman yang hidup berkecukupan namun tidak mau rajin belajar dan bersyukur. Ternyata benar kesungguhan dan pantang menyerah membuat siapa saja menjadi bahagia.

Kini aku duduk bangku mahasiswa untuk meneruskan beasiswa aku ke jenjang magister. Penggalan kisah diriku tadi adalah kisah waktu aku duduk di SD. Walau kini ayahku telah tiada namun semua pengorbanan ayahku tidak akan aku sia-siakan. Kini aku telah bekerja di sebuah perusahaan.

Gajiku cukup untuk membiayai ibu dan adik-adikku sekolah. Aku sangat bersyukur karena selama ini banyak kemudahan yang allah berikan padaku. Sekali lagi aku ingin katakan jangan malu menjadi orang miskin. Yang malu apabila diri kita tidak mampu menjadi orang yang tidak berguna.

Walaupun aku telah sukses aku tetap meyakini kalau aku adalah anak miskin seorang pemulung yang tetap bersyukur dan belajar terus menerus agar menjadi orang yang sukses.

Suatu ketika Devi mengejek temanku karena bajunya jorok dan dekil. Kawanku menjadi tertawaan para teman-teman yang lain tidak ada yang mau duduk dengan selain aku.

Ternyata benar sombong membawa mala petaka. Setelah beberapa bulan Devi terpaksa pindah ke desa kampung halaman orang tuanya karena ayahnya tersandung kasus korupsi sehingga harus ditahan oleh aparat kepolisian. Seketika hidupnya berubah dan miskin. Karena kekayaanya disita.

Pelajaran yang amat mulia dari temanku Devi, bahwa sombong dilarang oleh tuhan. Walau demikian kami memaafkan dirinya ketika di hari terakhirnya sekolah ia meminta maaf dan akhirnya membuat kami menjadi sadar bahwa semua orang bisa berubah.

Devi memeluk diriku sambil menangis dan meminta maaf karena dulu telah mengejek aku anak yang bodoh. Namun aku memaafkan dan tidak dendam.

Itu contoh cerita tentang pendidikan karakter yang agus untuk dibaca dan dipahami. Bagi adik-adik yang suka membaca ajak teman-teman yang lain yang belum mau membaca menjadi gemar. Berbagi kebaikan dengan siapa saja.

Jadilah peserta didik yang berkarakter baik, baca terus cerpen tentang pendidikan karakter dan yang lainnya agar mendapatkan wawasan yang luas dan mendapatkan informasi yang baru. Rajin membaca pasti sukses dan lebih bijaksana kelak nantinya.


7. contoh cerpen tentang pendidikan​


Jawaban:

AYO BERANGKAT SEKOLAH”

Mentari telah terbit di ufuk timur. Tapi Faisal masih saja tak beranjak dari tempat tidurnya. Burung-burung berkicauan menambah indahnya suasana pagi itu. Mentari semakin meninggi dan terlihat pagi ini sangat cerah.

Faisal adalah murid kelas VII di SMP bina harapan. Ia tampak malas untuk bangun, padahal hari ini adalah hari selasa yang artinya ia harus berangkat ke sekolah. Ibunya lekas membangunkan Faisal karena jam telah menunjukkan jam 6.15.

Tapi ia tampak malas untuk bangun dan tak mau untuk sekolah lagi. Ibunya membangunkan Faisal tetapi ia masih saja berbaring di tempat tidur. “Faisal tidak mau sekolah lagi bu,” jawab Faisal sambil menggeliat.

Ibunya bingung dengan sikap Faisal, padalah ia adalah anak rajin dan pandai di sekolah. “Kalau Faisal tidak sekolah, besuk mau jadi apa? Apa tidak kasihan dengan ibu?”, tanya ibunya. “Tapi pendidikan saat ini sudah rusak bu, hanya orang-orang kaya yang mendapat pelayanan baik dari sekolah, sedangkan orang-orang miskin seperti kita sering dianggap bodoh dan nakal. Beasiswa juga hanya diberikan pada anak-anak pandai saja, lantas dimana tugas pendidikan untuk merubah sikap dan perilaku menjadi lebih baik bu? Akibat biaya pendidikan yang mahal sekarang ini, banyak pejabat yang korupsi dan akhirnya akan melahirkan koruptor-koruptor baru. Jadi apa gunanya Faisal sekolah lagi bu?”, bantah Faisal.

“Jadi Faisal prihatin dengan kondisi pendidikan saat ini? Lantas apa yang ingin Faisal lakukan untuk mengubahnya?”, Tanya ibu. “Ya Faisal ingin mengubah sistem pendidikan di negara ini bu”. “Lantas bagaimana cara Faisal mewujudkan cita-cita tersebut?”, Ibu kembali bertanya. “Ya dengan sekolah yang baik bu,” jawab Faisal. “Nah itu Faisal tau. Sekarang lekas mandi dan berangkat ke sekolah ya nak”.

Akhirnya Faisal mau berangkat ke sekolah. Ibunya pun merasa lega anaknya mau berangkat kesekolah lagi. Beberapa menit kemudian Faisal sudah siap berangkat ke sekolah dan berpamitan kepada ibunya.

***

Gempi adalah anak yang rajin dan pintar di sekolahnya, hampir setiap materi pelajaran, dia mendapatkan nilai sempurna, yaitu 100. Dia tinggal di komplek perumahan di sekitar Ciamis, Jawa Barat.

Cerita ini bermuka ketika pertama kali dia masuk kelas 7 di sekolah baru itu. Nama sekolahnya adalah SMPN 2 Panawangan. Semua anak menggunakan hp sebagai sarana belajar dan mencari informasi dalam mengerjakan tugas.

Selama di Sekolah Dasar, dia belajar dan mencari informasi menggunakan komputer atau laptop milik ayahnya. Hp yang dia miliki tidak diberikan akses internet, dengan tujuan agar dia tidak kecanduan sosial media.

Pada ulang tahun yang ke-13, dia meminta kepada orangtuanya untuk memberikan hp baru dan akses internet. Mengetahui itu, kedua orangtuanya mempertimbangkan dan menyetujui permintaannya itu.

Gempi berjanji, jika semuanya dikabulkan akan semakin giat untuk belajar dan berprestasi di sekolahnya.

Dalam waktu satu minggu, dia sudah mulai menggunakan dan memiliki banyak jenis sosial media. Update status kini menjadi kebiasaan baru yang menggeser waktu belajarnya.

Game online mulai menggeser waktu berkumpul dengan keluarganya, dia lebih sering aktif di WA group dengan alasan mengerjakan Pekerjaan Rumah (PR).

Semenjak mengenal internet yang digunakan kurang tepat, bukan cuma prestasi yang tidak dia dapat, nilainya juga jeblok hampir di bawah rata-rata.

Ketika hari libur tiba, semua anggota keluarganya berkumpul di ruang tamu, tapi sayang Gempi masih asyik tertidur, karena ngantuk berat akibat semalaman main game.

‘Ting’ suara pesan masuk berbunyi di hp ibunya. Pesan itu dirikim oleh wali kelas Gempi, menjelaskan bahwa nilai Gempi turun drastis. Betapa kaget ibunya membaca pesan itu.

Gempi akhirnya diberikan pengarahan, bahwa teknologi itu penting, tetapi gunakan untuk menunjang kebutuhannya sebagai pelajar, bermain sosial media boleh, tetapi harus dengan batas wajar, tahu kapan belajar, kapan istirahat, dll.

Baca juga: Contoh perilaku Al Khabir Di rumah

Dia yang merasa bersalah, meminta maaf telah mengingkari janji, kemudian mempertanggung jawabkan semuanya, dia memperbaiki kesalahan dan mulai membagi waktu antara bermain, belajar, dan berkumpul dengan keluarga.

Dia kembali menjadi anak berprestasi di sekolah, bahkan banyak hal baru yang bermanfaat di lakukan, seperti mempromosikan kegiatan sekolah di sosial media, menulis berita kegiatan sekolah di blognya, dll. Sampai akhirnya dia terpilih menjadi ketua OSIS.

Gempi tumbuh menjadi seorang remaja yang memiliki karakter yang buat, senang membantu teman, dan aktif di kegiatan luar sekolah untuk membantu mengajar anak-anak yang kurang mampu.

Tamat.


8. cerpen pendidikan bertema


Cerita pendek pendidikan bertemakan tentang pelajaran sesuatu yang harus dipelajari oleh pembaca

9. contoh cerpen pendidikan!!​


Jawaban:

"Kejujuran Itu Nomor Satu"

Kisah ini dimulai ketika seorang anak laki-laki bernama Kemal sedang berjalan dengan kedua temannya, Bagas dan Renaldi. Mereka pun berhenti di warung Mpok Isti,berniat untuk membeli gorengan karena lapar setelah bermain layangan di lapangan sepak bola.

Ketika itu, Kemal melihat anak laki-laki sedang berdiri di samping warung Mpok Isti. Gerak geriknya sangatlah mencurigakan, ia pun memberitahukannya kepada Bagas dan Renaldi. “Eh kau lihat anak itu? Sedang apa ya disana?” Tanya Kemal kepada kedua temannya. “Jangan-jangan mau maling di warung Mpok Isti.” Tuduh Renaldi. Kemal pun menegur Renaldi, katanya jangan berbicara yang tidak-tidak tanpa bukti.

Mereka pun menghampiri warung Mpok Isti. Ternyata anak laki-laki itu sedang bermain petak umpet. Ketika hampir ketahuan, ia pun berlari dan tidak sengaja menabrak rak piring basah di depan warung. Piring pun menjadi pecah dan Mpok Isti kaget melihat itu.” Siapa itu yang mecahin piring?” Tidak ada yang berani mengaku sebab wajah Mpok Isti sangat seram. Kemal pun akhirnya mengatakan siapa pelakunya.

Sang pelaku tidak mau mengaku dan menyalahkan Bagas karena dia telah menabraknya.Kemal dan Renaldi lalu membela Bagas dan tiba-tiba salah seorang pembeli juga mengatakan bahwa bukan Bagas pelakunya. Melihat hal itu, ia pun mengaku salah dan meminta maaf karena telah berbohong.

~Cerpen pendidikan ini mengajarkan,bahwa kejujuran akan selalu menang.


10. membuat cerpen tentang pendidikan


diindonesia banyak sekolah tetapi banya murid sekolah itu tidak seperti anak sekolah melainkan seperti orang-orang urakakan karena kurangnya rasa kedisiplinan atau pun pergaulan yang bebas

11. Contoh cerpen pendidikan


Di sebuah kampung nelayan, seorang Bapak Guru Muda yang baru datang dari kota sangat bersemangat menjadikan murid-muridnya terpelajar dan berdisiplin tinggi. Pada awal tatap muka, Sang Guru Muda mulai mengumumkan beberapa peraturan kedisiplinan siswa.

“Anak-anak bapak yang baik, bapak senang sekali bisa mengajar kalian di sini. Harapan bapak, kita bisa sama-sama melaksanakan pembelajaran dengan baik ke depan. Oleh karena itu, mulai sekarang jangan ada lagi yang terlambat. Bapak juga tidak mau melihat kalian berangkat sekolah dengan tidak rapi, dan kalian harus merapikan rambut juga kuku-kuku kalian. Tidak boleh ada rambut yang panjang apalagi kuku. Bapak akan periksa satu persatu besok pagi”.

Keesokan harinya, Guru itu pun datang berpagi-pagi. Ia ingin melihat keseriusan muridnya mematuhi perintahnya. Anak-anak pun satu persatu datang tepat waktu, Pak Guru merasa gembira, “Memang hebat anak-anak saya”, ujarnya di dalam hati.

Setibanya ia memasuki ruangan kelas, mata Pak Guru Muda itu menatap rambut-rambut siswa. Lagi-lagi ia senang, karena para murid mematuhi perintahnya. Ia membayangkan betapa nikmatnya mengajari anak-anak yang mau mendengarkan kata-katanya, “Anak-anak hebat” ujarnya.

Kemudian tatapan pak Guru beralih ke arah kuku-kuku siswa. Ia pun terkejut karena mendapati 75% dari siswa tidak memotong kuku. Wajahnya mulai mengesut, tampak rona kekecewaan terpancar dari matanya. “Murid-muridku, kalian dengarkan apa yang bapak katakan kemarin kan?”
“Iya, Pak” jawab anak-anak serentak.
“Bapak bilang apa?”
“Bapak bilang kami harus belajar disiplin, datang tepat waktu. Berpakaian rapi dan memotong kuku dan rambut” kata murid-murid.
“Bapak senang kalian telah mendengarkan bapak, kalian sudah rapi, datang tepat waktu, juga sudah memotong rambut. Tapi kenapa tidak juga kalian memotong kuku? Kenapa kalian mematuhinya setengah hati?.” Salah satu siswa yang duduk paling depan mengacungkan jari telunjuknya dan berkata “Kalau saya boleh mewakili teman-teman, Pak Guru. Kami semua ingin mematuhi Pak Guru, datang tepat waktu, memotong rambut dan kuku. Namun yang terakhir kami tidak bisa Pak Guru. Kami adalah anak-anak nelayan, sepulang sekolah kami biasa membantu orangtua mengupas kulit kerang. Kalaulah kami memotong kuku kami, maka kami tidak bisa lagi membantu orangtua kami.” Guru Muda itu kaget, perkataan yang baru saja ia dengar menyadarkannya tentang hal baru.

Menjalani profesi guru bukanlah hal yang mudah. Guru bukanlah seorang pemahat patung yang dengan mudah membentuk kayu menjadi mahakarya indah. Guru juga bukan file komputer yang terus meng-copy paste segala memori untuk ditransfer ke murid-murid. Dalam menjalankan profesinya, Guru tidak sedang berhadapan dengan benda kosong yang sesuka hati mengisinya. Tapi yang ia hadapi adalah anak manusia yang punya emosi, perasaan dan memiliki pengalaman dunia yang beragam. Oleh karena itu, selain benar-benar menguasai pelajaran dan piawai dalam berkomunikasi. Guru mesti memiliki kepekaan sosial atas apa yang dihadapi murid. Di lapangan, terkadang tak sesuai dengan teori yang dipelajari saat “ngampus”. Dalam kondisi tersebut, Guru harus berani meninggalkan teori yang lazim dan bertindak dengan cara yang baru.

Di sinilah butuh kearifan seorang guru, kemampuan yang bisa menimbang antara menjalankan prinsip umum atau mengalah dengan melihat kondisi yang berbeda. Seorang guru semestinya paham, bahwa di dunia ini banyak jalan untuk menggapai tujuan. Banyak pengertian yang berubah, dalam tempat dan situasi yang berbeda. Memaksakan para siswa untuk berfikir dengan satu pola hanya akan membelenggu kreativitas mereka dalam menyerap ilmu pengetahuan. Sesuatu yang justru bertentangan dengan prinsip pengetahuan. Semoga pendidikan Indonesia hari demi hari semakin membaik.

Cerpen Karangan: Erik Suwandinata

Cerpen Pak Guru Oh Pak Guru merupakan cerita pendek karangan Erik Suwandinata, kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.


12. contoh cerpen pendidikan


Judul Cerpen:Radi, Pak Sofyan, dan Hujan Deras yang Menerpa

Radi masih di dalam angkot menuju ke kampus tempat dia kuliah. Sepanjang angkot melintas, hujan deras terus menerpa tiada henti. Padahal, saat itu adalah waktu pagi, waktu yang biasanya relatif jarang turun hujan. Dengan harap-harap cemas, Radi pun mengucap doa di dalam hati agar dia tidak terlambat ke kampus hari ini. Radi pun juga rela jika tubuhnya akan berlumur air hujan, jika sudah sampai kampus nanti.

Benar saja, Radi tiba dikampus dengan lumuran air hujan di sekujur tubuhnya. Namun Radi tak peduli, dan dia pun tetap melangkahkan kakunya ke dalam kelas. Ah, sudah kepalang tanggung, gumamnya dalam hati.

Setiba di kelas, Radi mendapati pemandangan yang membuat dia terheran. Bagaimana tidak, ruang kelas yang biasanya riuh oleh kicauan teman-temannya tiba-tiba hening. Tak satu pun teman-temannya ada di situ. Kalaupun ada orang di situ, Pak Sofyan-lah orangnya. Dosen berusia 39 tahun itu ternyata sudah ada di kelas 15 menit sebelum Radi masuk. Setelah mengucap permisi, Radi pun masuk ke dalam kelas, dan duduk di kursi kelas sebelah kanan depan yang merupakan tempat duduk favoritnya.

“Pak, teman-teman saya mana ya, kok tidak ada? Bukankah ini sudah mulai jam perkuliahan ya?” tanya Radi.

“Memang kamu belum melihat Whatsapp-mu ya? Tadi mereka bilang bahwa mereka semua hari ini tidak akan masuk, soalnya hari ini hujan deras sekali, jadi mereka sulit datang ke sini; ke kelas kita,” timpal Pak Sofyan.

“Oh iya Pak, saya sedari tadi memang tidak mengecek Whatsapp saya, soalnya telepon genggam saya mati. Ini juga mau saya isi baterainya,” ujar Radi.

Radi pun mengisi baterai telepon genggamnya dengan menggunakan charger yang ia colok ke colokan yang ada di dalam kelas. Untungnya, charge dan telepn genggam Radi tidak kebasahan seperti tubuhnya. Sebab, keduanya ia simpan di dalam bagian tas paling dalam. Dengan begitu, telepn genggamnya pun bisa ia isi baterainya dengan aman.

Setelah mencolokkan charge ke dalam colokan atau stop contact, Radi pun melanjutkan percakapan dengan Pak Sofyan.

“Jadi, untuk perkuliahan ini bagaimana Pak? Tetap berlangsung atau dibatalkan?”

“Kalau soal itu, Bapak serahkan ke nak Radi saja, bagaimana?”

Radi pun berpikir sejenak dan akhirnya keputusan pun ia ambil dengan mantap.

“Ya sudahlah Pak, kita mulai saja perkuliahan ini. Gak apa-apa saya sekarang saya belajar sendirian. Lagian kalau pulang lagi juga percuma Pak,” ujar Radi.


13. cerpen tentang pendidikan


"Buku Jendela Ilmu"

Mentari pagi mulai bersinar diufuk timur, anak - anak segera bergegas menuju sekolah mereka masing - masing. Beberapa murid bertemu mereka dijalan dan langsung bersalaman kepada guru mereka sambil berbincang - bincang tentang pelajaran disekolah.

Sampai disekolah murid - murid belajar dengan tenang dan tertib.

14. buat lah cerpen tema pendidikan


Perjuangan

Berjuang untuk mengggapai prestasi


15. Sinopsis cerpen tentang pendidikan


siswa belajar untuk menuntut ilmu dan siswa harus belajar yang giat supaya menjadi berprestasi MURID HARUS BELAJAR DENGAN GIAT SUPAYA MURID MENJADI PINTAR DAN MURID HARUS MENDENGARKAN GURU SAAT MENJELASKAN PELAJARAN.

16. contoh cerpen tentang pendidikan​


Jawaban:

AIR MATA SEORANG KAWAN

Mah, korupsi itu apa sih?” tanya Kintan. Mama agak bingung juga menjawab pertanyaan anaknya yang berumur delapan tahun duduk di kelas tiga SD. Kintan kelihatannya tidak serius dengan pertanyaannya tadi, malahan sekarang sedang asik main Boneka. Mamanya menonton TV kembali mengabaikan pertanyaan Kintan tadi Jahat mana Korupsi dengan Maling?” Tanya Kintan lagi. Kali ini Boneka ditinggalin lalu mendekati pangkuan mamanya. Mama enggak tau ya, jahat mana korupsi dengan maling?” rupanya dia bertanya serius ke mamanya dan biasanya kalau sudah begini harus ada jawabannya atau dia akan mengambek Lebih jahat korupsi.” jawab Mama. Kintan termangu dan menatap mata Mamanya


17. Cerpen pendidikan yang menarik


Jawaban:

Penjelasan:

judul boni si anak pintar

pada suatu hari ibu guru memberi penghargaan pada teman ku yang bernama Boni, Boni sangat pintar dan juga ia sering mendapat penghargaan dari sekolah,bahkan ia pernah mendapat juara olimpiade matematika,aku sangat senang mempunyai teman seperti boni, selain bisa belajar bersama,tetapi juga bisa menjadi inspirasi banyak orang.


18. Buatlah cerpen dengan tema pendidikan


contoh cerpen pendidikan

semoga membantu

19. cerpen pendidikan dalam kebhinekaan


TAPTAP



Nga Usah Tahu
/raden_bondan
IKUTI
Cerpen Bhineka Tunggal Ika

04 Maret 2012 03:32:23
Diperbarui : 25 Juni 2015 01:31:20
Dibaca: Komentar: 0 Nilai: 0 Durasi Baca : 5 menit
Lambang negara ini adalah Bhineka Tunggal Ika, yang artinya adalah berbeda - beda tapi tetap satu jua, satu saudara, satu bangsa, dan satu negara. Menjaga dan menghormati perbedaan adalah essensinya.

Disuatu rapat organisasi

"...baiklah, kesepatakan ini kami kelompok 0 terima "

"ketentuan yang diberikan adalah selalu siap memberikan bantuan terhadap kesulitan yang terjadi antara kedua belah pihak" "kami kelompok 1 juga menerima"

Akhirnya rapat itupun berakhir dengan baik. Rapat itu diselenggarakan untuk mewujudkan kedamaiaan antara kelompok 0 dan 1 dalam berbagai aspek. Hubungan itu diwujudkan dalam bentuk kesepakatan. Inti dari kesepakatan yang dibentuk adalah siap memberikan bantuan terhadap kesulitan yang melanda masing - masing pihak baik masalah agama, sosial, hukum dan lain - lain.

Bulan I setelah kesepakatan dibuat, terjadi masalah sosial yang melanda kelompok 1

"kami mendengar kelompok kalian mengalami kesulitan sosial, bisa tolong diperjelas?"

"baik.." "kaum kami mengalami kesulitan pangan di negara tempat tinggalnya" "kami hendak melakukan kegiatan bakti sosial untuk menyalurkan dana"

"baik, kami akan membantu" "apa yang bisa kami bantu"

"... tapi ini termasuk masalah eksternal kelompok kami" "tidak termasuk dalam perjanjian kesepakatan"

"itu bukan masalah"

"?"

"kita telah membentuk kesepakatan perdamaian" "itu sudah menjadi alasan kuat kami akan membantu kalian"

"meski masalah eksternal"

"tidak peduli eksternal maupun internal, kami akan membantu"

" baik terimakasih.."

"apa yang bisa kami bantu" "aku akan mengkoordinir anggota kami untuk membantu"

"kami masih perlu mengadakan bakti sosial, tapi hampir semua anggota kami telah sibuk untuk mengkoordinasi barang - barang yang akan dikirim ke negara itu"

"baik, biarkan kami saja yang melakukan kegiatan sosial ini" "kalian fokus pada persiapan ke sana"

Ketika mengadakan kegiatan bakti sosial

"hey... lihat, itu kan kelompok 0"

"iya, apa yang mereka lakukan?"

"dengar - dengar mereka sedang membantu kegiatan bakti sosial kelompok 1"

"kok bisa - bisanya ya.." "beda paham dan beda kelompok"

"huss nanti mereka mendengar"

Ditempat bakti sosial

"ketua.."

"ada apa?"

"banyak yang mengatakan ini dan itu pada kita?"

"ini dan itu"

"iya, karena kita membantu kegiatan bakti sosial kelompok 1" "kita dikatakan aneh - aneh"

"acuhkan saja, nak"

"tapi ketua..."

"biarlah orang menganggap kita aneh atau sok - sok an" "toh itu pemikiran mereka"

".."

"kita melakukan ini untuk membantu kesulitan saudara kita, itu saja"

"baik ketua"

Sore harinya

"Kami minta maaf, kelompok 0?"

"mengapa kalian minta maaf"

"karena.. gara - gara masalah kami, kalian menjadi bahan pembicaraan kelompok - kelompok lain"

"oh.. itu.. tidak penting"

"mengapa?"

"sudah kewajiban kami untuk menolong saudara yang kesulitan meski kita berbeda masyarakat"

Bulan ke 4 setelah kesepakatan dibuat, terjadi masalah agama pada kelompok 0, salah satu anggotanya mengeluarkan anggota kelompok 1 untuk menganut agamanya karena menganggap agama kelompok 1 adalah sesat

Ketika rapat

PLAKK!!! Seorang anggota terjatuh

"sejak kapan kamu punya hak seperti itu?" "sok mau jadi Tuhan ya"

"... agama kita yang benar, maka mereka harus menganut agama kita.."

"Diam!!" tegas ketua kelompok 0

"wah, sabar Pak" perwakilan kelompok 1 menenangkan

"maafkan kelancangan anggota kami ini, merasa sok tinggi agama jadi dia mengajak salah satu anggota kelompok 1 menganut agama kelompok kami"

"..." forum menjadi sunyi

"kamu yang diajak oleh dia" "lupakan apa yang dia katakan" "kembali pada agamamu"

"jadi agama mana yang benar" si korban bertanya kepada ketua kelompok 0

"anutlah kepercayaan mu sendiri" "itu jawaban kami"

"ya sudah pak" "kalau begitu masalah ini kita sudahi saja"

"..." ketua kelompok 0 terdiam

"tunggu dulu" seorang

20. buatlah 5 cerpen pendidikan


Buatlah sendiri,,
Namun,, Aku mengusulkan Judulnya
> Pahlawan pendidikan
> Pendidikan yg terhormat
> Meraih Cita²
> Bangunlah Pendidikan demi Indonesia
> Indonesia negara yg berpendidikan

21. Buatlah cerpen yang bertemakan pendidikan


Aku tak mau berlarut-larut dalam penyelesaian skripsi ini. Semenjak keluar daftar dosen pembimbing di akhir bulan April 2015 kemarin sangat banyak cobaan silih berganti menerpa jalan hidupku. Mulai dari dosen yang memberikan tugasnya kepadaku. Sampai teman-teman di sekitarku selalu ingin meminta duit pinjaman untukku. Padahal sudah berulangkali ku sampaikan ke mereka bahwa aku itu bukan tukang rentenir atau mungkin karena saya bukan rentenir makanya mereka masih ingin meminjam uang ke aku yah? Yang pasti aku tak tahu. Aku tak tahu yang pasti. Pastinya aku tak mau tahu dan pengen tahu, eh tahu-tahunya udah tahu. Dan teman-teman yang membaca sekarang makin tak tahu. Memang tulisan ini untuk membuat orang yang tahu menjadi tidak tahu. mohon maaf telah membuat kalian anemia. eh amnesia.

Saya kuliah di STKIP Tapanuli Selatan Padangsidimpuan, Sumatera Utara, Indonesia, Asia Tenggara, Asia, Dunia. Saya mengambil jurusan Pendidikan Bahasa dan sastra INDONESIA.

“wakwakawkakw…”
“kenapa ketawa?”
“bahasa Indonesia kok dijurusi, orang mah sudah belajar bahasa Inggris, Belanda, Jepang, Jerman, Lo masih aja belajar bahasa Indonesia.”
“K*u …!!! Ganti!!! terlalu keliatan bahasa Medannya. Anda yang sedang menggeluti bahasa Inggris, Jerman, Jepang, Belanda pasti mempelajari bahasa indonesia. Kita putar kembali ke masa-masa dimana Anda mengharapkan jawaban dari pertanyaan bahasa Indonesia pada saat UN SMP dan SMA. Hargailah gurumu agar berkah ilmumu”. cieeee pembelaan yang melibatkan guru segala.

Okeh. lanjut. Anda sekarang kita contohkan sedang menggeluti bahasa Jerman. Tanpa bantuan bahasa Indonesia 100 persen anda tidak akan berhasil mempelajarinya tanpa bantuan bahasa Indonesia. Karena kamus yang anda gunakan dan bahasa penghantar pembelajarannya pasti menggunakan bahasa Indonesia. Kalau memang anda tidak suka dengan bahasa Indonesia silahkan anda cari dan gunakan bahasa daerah dan kamus bahasa daerah-Jerman. Hakkul yakin saya yakin tidak bakalan ada.

Okehh…! kita kembali ke skripsi
Judul penelitian yang sudah diterima oleh dosen pembimbing I dan II adalah “Nilai-Nilai Pendidikan dalam Novel 99 Cahaya di Langit Eropa karya Hanum Rais Salsabiela dan Rangga Al Mahendra”. Keren gak judul skripsiku?

Tapi saya lupa kalau buku referensi yang harus kudapatkan di daerah terpencil di Sumatera Utara ini sangatlah susah. Sesusah mencari butiran debu dalam lirik lagu Rumor – Butiran Debu.

Di sini toko buku hanya hitungan jari. Dan untuk mendapatkan buku yang sesuai dengan referensi… Alamak susah sekali. sesusah mencari bini di kalangan b*nci. Makanya sampai saat ini saya masih berkutat dalam proposal skripsi. Padahal sudah 5 bulan aku jalani. Tak satupun toko buku yang memberikan sumber referensi. Telah Kucoba mencari kesana kemari. Padahal tidak ada sedikitpun niatku mencuri. Saya berniat membeli eh malah dituduh pencuri. Maksudnya pencuri hati penjaga toko buku yang bernama Siti Sumarni.

Indikator yang disetujui oleh dosen pembimbing I dan II adalah Agama, Sosial, dan Tanggungjawab. wah!!! ini susah sekali. Pertama agama. sedikit banyak saya paham dengan agama, kebetulan saya lulusan pesantren. Tetapi satu hal yang membuatku bingung. Sangat tidak mungkin kitab arab gundul yang pernah kupelajari kubuat menjadi sumber referensi, seperti kitab tafsir al-jalalen, Addusuki, Fathul Mu’in, Kailani, dan Ilmu Tafsir. Yang ada malah dosen pembimbingnya mengatakan begini.
“Nak, seharusnya anda tau kalau anda itu kuliah di STKIP Tapanuli Selatan Padangsidimpuan. bukan di Kairo Mesir”

Okeh…!!!

Sosial. Secara garis besar manusia adalah makhluk sosial. Tetapi lagi-lagi buku referensi harus sesuai dengan yang ditetapkan oleh ahli sosial (sosiolog) dalam berteori. Tetapi tau sendirilah saudaraku sekalian bahwa di sini sangat susah mendapatkan buku. Jangankan buku pendidikan, koran saja hanya beberapa koran lokal. Itu pun 1 terbit harian, yang lain terbit mingguan. dan satu hal yang perlu diketahui bahwa di daerah ini jika ingin membeli koran, harus rela menunggu besok agar bisa membaca koran yang terbit hari ini. Pantas lah orang di sini tertinggal dari orang kota.

Indikator yang terakhir yang disetujui adalah Tanggungjawab.
okeh.. aku tahu yang ada di dalam hati pembaca sekalian bahwa orang medan bisanya cuma bisa “Jawab” tanpa mau menanggung. Yah.. saya kurang tau apakah itu benar. Yang benar saja aku belum tau apa perbedaannya dengan yang salah. Yang penting kalau masalah jawaban minta saja sama orang Medan. Pasti jawabannya selalu ada. istilahnya nih, tanpa pertanyaan seribu jawaban. Bagaiamana kalau ada pertanyaan pasti berjuta jawaban.

Untuk itu menutup tulisan mengenai skripsi ini saya ingin menulis sebuah puisi yang menandakan bahwa saya mahasiswa bahasa indonesia sejati.

22. cerpen yang singkat tetapi mendidik


Jawaban:

Penjelasan:

Menemukan Dompet

Berbulan-bulan sudah aku menanti panggilan kerja. Hari-hariku terasa seperti penuh kebingungan dan tanpa arah. Bahkan, kerjaanku hanya luntang luntung tak karuan di rumah. Mengalami kebingungan harus melakukan apa. Ingin memulai usaha namun tak punya modal.

Pada suatu hari, aku berniat untuk berjumpa dengan sahabt untuk menceritakan masalahku ini. Ketika sedang berada di jalan menuju rumah sahabatku, tepatnya di bagian samping jalan ujung dari tortoar, aku melihat sebuah dompet berwarna cokelat.

Aku mengambil dompet tersebut kemudian akupun membuka dan melihat isinya. Di dalam dompet tersebut ada SIM, KTP, beberapa surat penting, tabungan yang isinya sangat banyak dan sebuah kartu kredit. Dalam fikiran sempat muncul keinginan untuk menggunakan isi dari dompet tersebut.

Namun aku berubah fikiran dan berfikir harus mengembalikan dompet tersebut kepada yang memiliki. Selang beberapa saat sesudah aku pulang dari rumah sahabatku, akupun mengembalikan dompet tersebut. Mencoba mencari alamat pemilik yang ada di KTP.

“Permisi pak, apakah benar ini alamat pak Herman?” Tanyaku

“Iya benar, Anda siapa?” Tanya seorang tukang kebun

“Saya Andi, ingin bertemu dengan bapak Herman. Ada urusan yang sangat penting.”

Kebetulan pak Herman ada di rumah dan aku diminta untuk masuk ke dalam rumah. Kemudian duduk di dekat beliau sembari menyerahkan dompet yang tadinya aku temukan.

“Kamu tinggal dimana Nak? Terus kerja dimana?” Tanya pak Herman dengan sangat penasaran.

“Di kompleks Asri Cempaka Pak. Kebetulan saya masih menganggur dan menunggu panggilan kerja. Namun sudah beberapa bulan belum ada panggilan.” Tambahku

“Kamu sarjana apa?” Tanyanya

“Ekonomi Managemen pak”

“Baiklah nak. Di perusahaan saya sedang membutuhkan staff administrasi. Jika kamu tertarik silahkan besok mengunjungi kantor saya jam 9 pagi. Ini kartu nama saya.” Sambung pak Herman.

“Sungguh Pak?” Tanyaku penasaran.

“Iya Nak. Saya sangat memerlukan karyawan yang jujur dan penuh dedikasi sepertimu”

“Terima kasih pak.”

Aku seolah tidak percaya dan yakin bahwa ini merupakan keajaiban.

Unsur Intrinsik

Tema: Nilai Moral

Tokoh: Andi dan Pak Herman

Alur: Maju

Latar: Trotoar, rumah pak Herman, sedih, bahagia

Gaya bahasa: Lugas

Sudut pandang: Orang pertama

Amanat: Kejujuran merupakan suatu sifat yang sangat mulia dan orang yang jujur akan memperoleh balasan tersendiri.


23. bagaimana contoh cerpen pendidikan ?


pantang menyerah untuk sekolah.

24. Contoh cerpen tema pendidikan


saat hari minggu
Chika bermain dirumah Melia
mereka lalu keluar untuk pergi ke taman bermain
saat tiba di taman bermain mereka bertemu
Susi
"hallo Susi , kenapa sudah 5 hari ini kamu ngk sekolah" kata Melia
"aku bolos" jawab Susi
"kenapa?" tanya chika
"aku sakit" kata Susi
"tapi kamu kok main?" tanya Melia
"jangan - jangan kamu bolos ya?!" tanya Chika
"iya aku tapi jangan beritahu ibu guru ya"
kata Susi
"kamu kok bolos, pendidikan itu penting, kalau kamu mau cari kerja pasti nanti susah" kata Melia
"iya" kata Chika
"baiklah aku berjanji tak akan bolos lagi"

Susi lalu pulang ke rumahnya
keesokan harinya Susi sekolah dan tidak pernah bolos lagi

25. cerpen tentang pendidikan​


Jawaban:

Cerpen Pendidikan : Mengajarkan Tentang Bersikap Rendah Hati

Ada seorang anak bernama Fitri, dia merupakan murid kelas 6 SD yang sangat pintar dan baik hati.Di sekolah sangat banyak teman yang menyukainya karena sikapnya tersebut. Tidak jarang, semua ingin berteman dengan Fitri. Ada lagi anak perempuan bernama Ita, ia berbanding terbalik dengan Fitri. Ia pintar namun sangat sombong. Temannya hanya dua yaitu Lisa dan Lily, gadis kembar di sekolahnya.

Suatu hari, Ibu guru mengumumkan bahwa akan ada perlombaan membaca pidato dua minggu lagi. Bu Yati selaku wali kelas 6 membuka kesempatan seluas-luasnya bagi siapa saja yang ingin ikut seleksi. Fitri dan Ita jelas ikut berpartisipasi. Setiap hari mereka selalu latihan membaca pidato agar lolos seleksi. Sampai hari penyeleksian tiba, keduanya memberikan tampilan yang memukau lalu dinyatakan lolos.

Saat hari perlombaan tiba, Ita terus saja membanggakan dirinya, menyatakan bahwa pasti ia akan juara. Sebab sebelumnya dia juga pernah menjadi juara waktu kelas 5 SD di lomba pidato. Berbeda dengan Fitri, ia tidak henti-hentinya berdo’a dan berlatih, mencoba menghafal kembali tesk pidato. Ita pun dipanggil lebih dulu, sang juara kelas 5 SD kini mendadak lupa teks pidato yang sudah dihafalnya.

Setelah itu, Fitri maju dan memberikan penampilan yang sangat bagus. Semua juri kagum termasuk Bu Yati yang saat itu datang untuk menemani mereka lomba. Pengumuman pun tiba, Fitri keluar menjadi juara 1 sedangkan Ita harus menahan air matanya karena dia tidak menang sama sekali. Cerpen pendidikan ini mengajarkan kita bahwa harus menjadi orang yang rendah hati dan jangan sombong.

Penjelasan:

Semoga bermanfaat


26. Contoh cerpen pendidikan​


Jawaban:

"jangan ulangi lagi!!” ini sudah ke-20 kalinya aku dihukum karena tidur di kelas saat pelajaran. entah ada apa dengan mataku yang selalu mengantuk di setiap pelajaran guru bahasaku.

Aku mengucek mataku perlahan, menguap sebentar lalu mulai membersihkan ruang kelas yang kotor, ini bukan jadwal piketku, tapi ini hukuman dari bu yati karena aku ketiduran di kelas. merepotkan!

“kamu gak pulang Li?”

Aku menoleh ke arah Ria temanku, menggeleng pelan kemudian melanjutkan kegiatanku tadi.

“habis kamu aneh banget sih, tidur di pelajaran bu yati. kena deh!” ujar Ria tertawa pelan.

Aku cemberut mendengarnya kemudian meletakan sapu dengan kasar.

“lho? kok selesai sih? ini masih kotor lho.” kata Ria menunjuk beberapa sampah di sekitarnya.

“maaf ya Ri, aku cape mau pulang.” pamitku kesal seraya menenteng tas biruku.

“ih Ili kamu mah gak asik!”

“Illyana!”

Aku maju ke depan sambil tersenyum puas melihat hasil ujianku. 96++!! akhirnya setelah kejadian dua hari yang lalu aku mulai berdamai dengan bu yati, itu semua pun tidak luput dari teguran mama serta Ria tentunya!

“aku bilang apa Li? kamu harus cintai pelajarannya, otomatis gurunya pasti kamu sukain deh!” ujar Ria bangga.

“aku gak suka sama bu yati, ini tuh aku belajar karena sebentar lagi kita UN tau.” kilahku tersenyum malu.

Aku tau di balik penampilannya yang urakan, Ria itu sebenarnya baik, hanya saja ia tutupi karena tak mau jadi pusat perhatian. berbeda denganku yang selalu melanggar peraturan agar menjadi pusat perhatian.

“ssttt… Jangan bengong Li, bu yati lagi ngajar tuh!” teguran Ria kembali menyadarkanku, sudah kubilang bukan? gadis itu sebenarnya baik, hanya saja ia menutupinya.

Mulai sekarang aku akan berjanji agar menjadi lebih baik dan fokus dengan ujian nasional yang sudah di depan mata.

Maaf jika kurang bagus, semoga bermanfaat ^-^)

読んでくれてありがとう


27. kak bantuin aku buat cerpen yacerpen tentang pendidikan​


Jawaban:

Namaku adalah NAMA MU, seorang siswi NAMA SEKOLAH MU Negeri di Malang. Saat ini, Aku duduk di kelas IX. Aku berasal dari Makassar dan lahir di Jakarta. Aku dan keluarga pindah ke Makassar sejak tahun 2010.

Tidak lama lagi, aku akan menghadapi Ujian Nasional kelulusan. Hari Senin minggu kemarin, ketika Upacara Bendera, bapak Kepala Sekolah mengumumkan bahwasanya perwakilan Kemendikbud (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan) akan mengunjungi Nama pendek sokolah mu kami.

untuk point' cerpen ini kasih yang bynk donk gw udh capek capek buat cerpen tentang pendidikan tapi point' nya hanya 5 aja


28. contoh cerpen pendidikan


Sebelum Awal Kesuksesan

Saat itu masa masuk sekolah, semua sibuk menanti pengumuman. Sedangkan adi si idiot itu duduk di depan sebuah ruang kosong yang lama tidak digunakan, dia duduk dan membaca sebuah buku yang tebal.

Dia memang sangat terkenal dengan sifatnya yang pendiam dan cenderung menyendiri, dia selalu membawa satu buah buku di tangannya. Saat ujian penentuan kelulusan kemarin dia mendapat nilai tertinggi di kelas, waktu itu ada seorang anak yang datang terlambat mengikuti ujian, andre begitulah semua memanggilnya, dia memang suka berangkat terlambat.

“Tok… tok… tok…!. Assalamualaikum… boleh saya masuk pak?” suara pintu kelas terketuk di lanjutkan dengan suara di balik pintu itu.

“Walaikumsalam… siapa ya?”. Tanya guru pengawas yang tengah duduk di mejanya.

“Saya pak, Andre!”. jawabnya dengan lantang.

“Ya, silahkan masuk”. Jawab pak guru, dan mempersilahkannya masuk.

Dengan cepat andre masuk dan segera mengambil selembar kertas ujian, dengan cepat ia duduk dan mengerjakan, karena waktu hampir habis.

“lima menit lagi anak anak!”. Suara itu memberikan tanda bahwa waktu hampir habis.

Dari sudut tempat aku duduk terlihat andre yang tegang dan buru buru karena waktunya akan habis, banyak keringat yang menetes di mejanya, sedang si idiot itu terlihat tenang dan santai.

Dan benar setelah lima menit bel berbunyi.

“Kring… kring… kring…”. Bel petanda selesainya ujian kini benar benar berbunyi, semua peserta ujian menyerukan suaranya.

“Hore…, akhirnya ujian selesai”. Sementara anak itu masih mengerjakan ujian dengan terburu buru.

“Waktunya selesai anak anak. Semua kumpulkan kertas ujiannya di depan!”. Perintah pak guru.

“Baik pak…”. Sahut semua peserta ujian. Kecuali si idiot itu ia tidak berkata apa apa dari tadi. Semua segera mengumpulkan kertas ujiannya di meja guru pengawas.

Setelah ujian waktu itu, semua siswa sibuk mennggu hasil ujian yang akan diumumkan besok.

“Mungkinkah aku lulus?”. Tanyaku di dalam hati. Akhirnya waktu yang ditunggu datang juga, hari itu tiba semua siswa datang ke sekolah dan tertuju pada sebuah ruangan tempat pengumuman kelulusan. Tiba di sana semua rasa tercampur jadi satu.

“Duk… duk… duk…”. Suara langkah kaki terdengar mendekati ruangan ini, semakin lama semakin keras.

“Ya alloh…, semoga lulus”. Suara harapan itu terus terdengar, semua menunggu hasilnya sementara si idiot itu tampak duduk menyendiri, dan tidak menghiraukan semua yang ada di ruangan itu.

Langkah kaki itu terhenti, tampak salah guruku di depan.

“Selamat pagi anak anak!”. Sapanya kepada semua siswa.

“Selamat pagi pak!”. Sahut semua siswa dengan lantang.

Tanpa banyak bicara lagi pak guru langsung membuka secarik kertas hasil ujian kemarin. Akhirnya, semua perjuangan selama ini akan ditentukan hari ini.

“Semua peserta ujian dinyatakan lulus semua”. Ujar pak guru, setelah membaca hasil ujian.

“Alhamdulillah…”. Semua menyerukan kata yang sama diruangan itu.

“Baiklah anak anak. Untuk juara III diraih oleh… stevan!. Juara I dan juara ke II diraih oleh adi dan andre!. Untuk peraih juara I, II dan III selamat untuk kalian”.

Semua siswa terdiam dan tampak heran, bagaimana tidak pasalnya stevan anaknya cupu, andre dia suka terlambat berangkat sekolah, dan adi si idiot itu dia tidak pernah bersosialisasi dengan teman temannya. Sedangkan aku berada pada peringkat ke IV dibawah anak cupu itu.

Setelah pengumuman semua kembali pulang ke rumah masing masing, aku yang masih merasa aneh dengan hasil ujian yang disampaikan pak guru terus memikirkannya sampai di rumah. Mungkin itulah hasil kerja keras mereka selama ini, yang semua orang tidak tahu. Dan dari pengalaman yang aku alami aku bisa belajar untuk lebih menghargai orang dan tidak menggapnya sebelah mata.


29. cerpen tentang pendidikan dengan 500 kata


dilan 1990
maaf kalo sallah ya.....


30. contoh cerpen pendidikan


Pantang menyerah untuk sekolab

semoga membantu kalo salah maaf ya.....

Menanti bintang bersinar dan perjuangan


Video Terkait

Kategori b_indonesia